Daur Ulang Air Limbah Oleh Anto Tri Sugiarto
Limbah ialah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah banyak sekali jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari banyak sekali acara domestik lainnya (grey water). http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
Limbah ialah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah banyak sekali jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari banyak sekali acara domestik lainnya (grey water). http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
Maraknya banyak sekali kegiatan industri di Indonesia mengakibatkan cadangan air tanah di beberapa tempat mengalami kekeringan. Eksploitasi air tanah yang berlebihan di beberapa kota besar menyerupai Jakarta, Semarang, dan Surabaya, mengakibatkan terjadinya intrusi air maritim dan penurunan permukaan tanah akhir kosongnya sungai-sungai air di bawah tanah.
Beberapa cara mengatasi krisis air menyerupai reboisasi hutan gundul dan penyuntikan air pada sungai-sungai kering di bawah tanah pada animo hujan telah dilakukan. Namun, hal ini belum sanggup menuntaskan problem alasannya ialah cadangan air tanah tetap tidak akan sanggup terpenuhi selama eksploitasi air tanah yang dilakukan pihak industri tetap berlangsung.
Agar kegiatan industri tetap berlangsung dan kebutuhan masyarakat akan air higienis sanggup terpenuhi metode daur ulang air limbah merupakan langkah faktual yang harus dilakukan. Dewasa ini teknologi ozon muncul sebagai teknologi sempurna guna dalam proses daur ulang air limbah industri dan domestik.
Pengolahan air limbah
Pengolahan air limbah pada umumnya dilakukan dengan memakai metode Biologi. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dibandingkan dengan metode Kimia dan Fisika. Proses pengolahan limbah dengan metode Biologi ialah metode yang memanfaatkan mikroorganisme sebagai katalis untuk menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Mikroorganisme sendiri selain menguraikan dan menghilangkan kandungan material, juga menjadikan material yang terurai tadi sebagai tempat berkembang biaknya. Metode pengolahan lumpur aktif (activated sludge) ialah merupakan proses pengolahan air limbah yang memanfaatkan proses mikroorganisme tersebut.
Dewasa ini metode lumpur aktif merupakan metode pengolahan air limbah yang paling banyak dipergunakan, termasuk di Indonesia, hal ini mengingat metode lumpur aktif sanggup dipergunakan untuk mengolah air limbah dari banyak sekali jenis industri menyerupai industri pangan, pulp, kertas, tekstil, materi kimia dan obat-obatan. Namun, dalam pelaksanaannya metode lumpur aktif banyak mengalami kendala, di antaranya, (1) dibutuhkan areal instalasi pengolahan limbah yang luas, mengingat proses lumpur aktif berlangsung dalam waktu yang lama, bisa berhari-hari, (2) timbulnya limbah baru, di mana terjadi kelebihan endapan lumpur dari pertumbuhan mikroorganisme yang kemudian menjadi limbah gres yang memerlukan proses lanjutan.
Areal instalasi yang luas berarti dana investasi cukup besar, balasannya pemanfaatan teknologi lumpur aktif menjadi tidak efisien di Indonesia, ditambah lagi dengan proses operasional yang rumit mengingat proses lumpur aktif memerlukan pengawasan yang cukup ketat menyerupai kondisi suhu dan bulking control proses endapan.
Limbah gres merupakan problem utama dari penerapan metode lumpur aktif ini. Limbah yang berasal dari kelebihan endapan lumpur hasil proses lumpur aktif memerlukan penanganan khusus. Limbah ini selain mengandung banyak sekali jenis mikroorganisme juga mengandung banyak sekali jenis senyawa organik yang tidak sanggup diuraikan oleh mikroorganisme. Pengolahan limbah endapan lumpur ini sendiri memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sedikitnya 50 persen dari biaya pengolahan air limbah sanggup tersedot untuk mengatasi limbah endapan lumpur yang terjadi. Akibatnya, kebanyakan di Indonesia limbah endapan lumpur ini biasanya eksklusif dibuang ke sungai atau ditimbun di TPA (tempat pembuangan akhir) bersama dengan sampah lainnya.
Daur ulang air limbah
Pada tahun 1994 dalam sebuah jurnal international water science technology, Hidenari yasui dari Kurita Co, Jepang, memperkenalkan sebuah proses penemuan pengolahan air limbah dengan mereduksi jumlah endapan lumpur yang dihasilkan dari proses pengolahan lumpur aktif. Proses penemuan tersebut kemudian dikenal dengan proses pengolahan air limbah emisi zero (zero emission). Hidenari yasui berhasil mereduksi hampir 100 persen dari limbah endapan lumpur dengan menerapkan teknologi ozon pada proses pengolahan air limbah lumpur aktif.
Bagan pengolahan air limbah lumpur aktif dengan penerapan sistem ozon sanggup dilihat pada Gambar 1. Pada sistem ini sebagian endapan lumpur diambil untuk melalui proses ozonisasi dalam chamber ozon proses. Selanjutnya endapan lumpur tadi dikembalikan pada chamber lumpur aktif. Melalui proses ozonisasi endapan lumpur tadi menjadi material yang gampang untuk diuraikan dan direduksi oleh mikroorganisme. Dalam chamber lumpur aktif bersamaan dengan proses penguraian air limbah material oleh mikroorganisme, terjadi pula proses penguraian endapan lumpur hasil proses tersebut, sehingga tercipta sistem mudah pengolahan air limbah.
Ozon yang merupakan spesis aktif dari oksigen mempunyai oksidasi potential 2.07V, lebih tinggi dibandingkan chlorine yang hanya mempunyai oksidasi potential 1.36V. Dengan oksidasi potential yang tinggi ozon sanggup dimanfaatkan untuk membunuh kuman (strilization), menghilangkan warna (decoloration), menghilangkan anyir (deodoration), menguraikan senyawa organik (degradation).
Dengan kemampuan multifungsi yang dimilikinya ozon sanggup menguraikan endapan lumpur yang sebagian besar kandungannya ialah kuman dan senyawa-senyawa organik menyerupai phenol, benzene, atrazine, dioxin, dan banyak sekali zat pewarna organik yang tidak sanggup teruraikan dalam proses lumpur aktif.
Ozon membunuh kuman dengan cara merusak dinding sel kuman sekaligus menguraikan kuman tersebut (Collignon, 1994). Hal ini berbeda dengan chlorine yang hanya bisa membunuh kuman saja. Ozon juga bisa membunuh kuman tipe filamen menyerupai kuman S Natans, M Parvicella, Thiotrix I dan II penyebab bulking di mana zat padat dan zat cair sulit terpisahkan pada kolam pengendapan.
Dengan menerapkan teknologi ozon pada pengolahan air limbah lumpur aktif didapatkan sistem mudah pengolahan air limbah. Beberapa laba penerapan sistem ini ialah lumpur endapan sanggup dihilangkan sehingga pengolahan lanjutan dan/atau pencemaran sungai sanggup dihindarkan, bulking sanggup dihilangkan sehingga sistem proses lumpur aktif berjalan stabil, dan air limbah sanggup didaur ulang.
Dengan menerapkan sistem ini didapatkan air higienis yang tidak lagi mengandung senyawa organik beracun dan kuman yang berbahaya bagi kesehatan. Air tersebut sanggup dipergunakan kembali sebagai sumber air untuk kegiatan industri selanjutnya. Diharapkan pemanfaatan sistem daur ulang air limbah akan sanggup mengatasi permasalahan persediaan cadangan air tanah demi kelangsungan kegiatan industri dan kebutuhan masyarakat akan air. Semoga.
Dr Anto Tri Sugiarto, M.Eng. Peneliti pada Pusat Penelitian KIM-LIPI
Dunia Pompa : Dunia Pompa Air Bersih Sumur Bor Artesis Atasi Bau Kering Kuning Tercemar dan Keruh
Sumber http://ekookdamezs.blogspot.com/2011/05/makalah-penyakit-jantung.html
No comments:
Post a Comment