Penulis: Virginia Novita
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun: 2011Hlm: 288
ISBN: 9789792278453
Review:
Tidak pernah ada yang menyangka bahwa Miranda yang tampak ibarat gadis pertengahan 20an ini aslinya sudah berusia 35 tahun. Tidak hanya itu, Miranda yang masih suka menggunakan kaus lucu, celana jeans, dan sneakers itu rupanya sudah punya anak lelaki... berusia 17 tahun!
Hidupnya terasa jungkir balik saat Miranda diculik (iya, diculik!) oleh Adrian Aditomo dan di sekap di Bali untuk membuntuti Nino—anak Miranda, red—yang dituduh merebut tunangan Adrian. Kaprikornus mereka berdua harus memastikan supaya Nino dan Jessica—tunangan Adrian, red—tidak macam-macam selama liburan di Bali.
Miranda yakin sekali Nino mustahil merebut tunangan orang lain, apalagi Nino kan masih remaja. Tidak mungkin Nino tertarik dengan tante-tante girang. Kaprikornus Miranda sepakat mengikuti rencana Adrian. Tapi sayang tugasnya tidak mudah, apalagi ia harus terus berduaan dengan Adrian. Selain tampan Adrian rupanya seorang konglomerat. Miranda benci sekali dengan orang kaya.
Sudah usang aku tidak menikmati metropop sekelas ini. Ide dongeng menarik, huruf berpengaruh nan lovable, plot mengalir lancar, alur sedang tapi tepat, dan gaya bahasa yang lezat dibaca. Selain itu no typo—kayaknya sih, at least from my point of view, red—saya kegirangan.
Virginia Novita aku lihat luwes sekali menulis buku metropop pertamanya. Saya begitu menikmati membaca I Hate Rich Man dan nyaris aku beri bintang lima. Tapi tentu tidak ada yang tepat ya. Sayangnya ada beberapa yang terkadang menciptakan aku tidak nyaman, yakni adanya inkonsistensi gaya bahasa.
Berbanding terbalik dengan keluwesan perpindahan sudut pandang antar tokoh dalam novelnya. Virginia Novita rupanya tidak luwes dalam menggunakan gaya bahasa gaul dan formal.
Dalam beberapa paragraf aku lihat penggunaan gaya bahasa semi-formal sangat konsisten—mirip gaya bahasa terjemahan—dan lezat sekali dibaca. Lalu di beberapa paragraf ada penggunaan bahasa gaul yang sering kita temui dalam percakapan sehari-sehari. That's fine too, alasannya gaya bahasanya masih luwes dan lezat diikuti. Namun kegagalan terjadi saat kedua gaya bahasa formal dan gaul di gabung dalam satu paragraf—dalam perkara ini; ada tidak mengecewakan banyak paragraf—And I was like, eeewww, kok alhasil absurd banget.
Tapi secara keseluruhan aku suka sekali dengan buku ini, bahkan endingnya pun sangat-sangat manis. Selera humor Virginia Novita juga oke, terlihat pas di beberapa adegan serius tapi dialognya tetap lucu tanpa harus jadi terlalu garing. So I'm proudly present this book a 4 stars out of 5!!
Sumber http://ekookdamezs.blogspot.com/2011/05/makalah-penyakit-jantung.html
No comments:
Post a Comment