Pengalaman Saya Menjadi Petualang User Warnet - PENGALAMAN | EXPERIENCES

Latest

Monday, October 24, 2016

Pengalaman Saya Menjadi Petualang User Warnet

Sekitar tahun 2000 penulis pernah kursus internet, sebelum-sebelumnya adalah kursus komputer walaupun di rumah mempunyai komputer tetapi tetap saja komputer, disamping untuk menjajal ilmunya juga mencari nilai agar di sertifikatnya nilainya bagus-bagus. Pertama kali kursus komputer yaitu di desa Talang, waktu itu penulis belum lancar mengetiknya (dan saingan di kursusan adalah siswa SMK yang mahir mengetik), melihat kelemahan dalam pengetikan akhirnya penulis cabut dan keluar untuk kursus mengetik 10 jari di desa yang sama dan kebetulan tempat tinggalnya dekat dengan kursus mengetik, kayaknya waktu itu yang kursus mengetik hanya beberapa orang saja, sampai akhirnya penulis lulus ngetik 10 jari sistem buta pengetikan dasar 1 dan sertifikatnya sertifikat negara. Setelah lulus ngetik, akhirnya penulis merambah ke kursus tetapi kursus komputer D1 di Tegal, lulus tapi gak ikut wisuda hehehe.

Dan disitulah penulis berpetualang menjadi siswa kursus, mungkin waktu itu agak bingung setelah lulus SMA mau kemana, kuliah gak terpikirkan. Tapi akhirnya kecantol dengan kursus kompuer D1 di Infokomputa Tegal (sekarang sudah bangkrut). Sebelum kursus komputer pernah juga kursus bahasa Inggris dan Akuntansi, setelah berpetualang kursus sana sini penulis kursus internet 1 bulan, nah disinilah internet menjadi hobi kesenangan penulis. Yang inget setelah selesai kursus internet penulis ngrental di warnet waktu itu yang terkenal adalah Mirc atau istilahnya chating. Hampir semua warnet ramainya ada fasilitas chatingan. Sejak keranjingan internet penulis menjadi petualang dari warnet ke warnet. 
  1. Warnet wasantara net di Kantor pos Tegal, disitu penulis berlama-lama untuk chating, dan hampir seminggu sekali penulis ngetem di situ, dari pagi sampai sore. Chatingan atau cari informasi-informasi.
  2. Di jalan A yani (lupa namanya apa), juga sama penulis berlama-lama hanya untuk chatingan, kenal dengan semua orang di tanah air.
  3. Di Kalimati Tegal (lupa nama warnetnya) juga sama hanya sekedar chatingan.
  4. Pernah juga di warnet samping UPS lama, sama hanya chatingan.
  5. Di depan Plaza Tegal, disitu tidak chating lagi, tetapi cari literatur-literatur untuk bahan skripsi.
Yang kelima itulah penulis ngewarnet untuk mencari data atau literatur untuk bahan skripsi atau bahan makalah, penulis bermodal flasdisk dan uang Rp.50.000.- dengan modal tersebut penulis bisa mengantongi uang sebesar Rp.600.000,- Sejak dari petualang itulah penulis ingin memiliki internet sendiri. (end)

No comments:

Post a Comment