Cerita Pengalaman, Merevisi Proposal atau Skripsi - PENGALAMAN | EXPERIENCES

Latest

Sunday, August 7, 2016

Cerita Pengalaman, Merevisi Proposal atau Skripsi

Cerita Pengalaman merevisi proposal atau skripsi. Pengalaman adalah bagian dari kehidupan seseorang, dan pengalaman ini sejak manusia dilahirkan, mungkin pembaca menjadi lupa untuk mengingat-ingat begitu banyaknya pengalaman dari bayi hingga setua ini. Ada pengalaman yang menarik bahkan tidak menarik dan tentu pengalaman tersebut anda yang merasakanya, sebab pengalaman adalah sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan anda.

bercerita mengenai pengalaman, penulis mempunyai pengalaman yang unik dan menarik bahkan pengalaman ini akan selalu ada selama penulis masih hidup, pengalaman tersebut adalah pengalaman merevisi skripsi, yah revisi skripsi biasanya akan dilakukan oleh para pembimbing skripsi pada suatu universitas. Revisi adalah pekerjaan yang mengulangi, mengganti, (sesuai kehendak hatinya dosen), atau dapat dikatakan bahwa Revisi adalah memperbaiki yang belum ada menjadi ada, yang salah (kepenulisan) menjadi benar, bahkan yang sudah benar diubah menjadi lain lagi.

Pengalaman merevisi proposal atau skripsi dianggap sebuah pengalaman yang unik dan menarik, karena penulis sendiri adalah penyusun skripsi dimana orang lain yang membutuhkan jasa menulis skripsi dikarenakan mahasiswa tersebut mungkin 'ada' sesuatu hal yang mungkin tidak sempat untuk menyusun skripsi sendiri. 

Revisi skripsi sendiri, dilakukan apabila ketika sebuah prosposal skripsi yang sudah rapi bersih berisikan sesuatu yang disesuaikan dengan sistematikan proposal, kemudian diajukan kepada pembimbing 2, dan setelah pembimbing melihat,membaca, mengamati,menganalisa, kemudian (di hati) seorang dosen ada sesuatu keganjalan bahkan keganjilan, ada yang kurang sreght mungkin berdasarkan sistematikanya atau hal lain. Kalaupun penulis menyusun proposal, harus punya atau minimal mempunyai panduan skripsi yang bersangkutan, atau mengetahui sistematika proposal dimana mahasiswa tersebut kuliah.

Bentuk-bentuk revisi sendiri bermacam-macam dan beraneka warna.
  1. Revisi ringan, biasanya dosen pembimbing akan memberikan saran-saran kepada mahasiswa untuk mengubah (tanda baca, huruf, angka) yang harus disematkan pada revisian tersebut. Revisi ringan ini biasanya dilakukan oleh pembimbing skripsi yang tidak kiler atau dosen yang biasa-biasa saja (pengalaman sebagai dosen pembimbing sudah lama menjadi pembimbing)
  2. Revisi berat. biasanya dilakukan oleh dosen pembimbing yang (secara pribadi) tidak ada kecocokan dengan mahasiswa yang dibimbingnya, (kemungkinan) mahasiswa tersebut mempunyai masalah dengan dosen yang pas menjadi pembimbingnya itu.  Ini sangat bahaya, bisa-bisa proposalnya lama diACC. 
  3. Revisi tidak ringan tidak berat. Revisi ini dilakukan oleh dosen pembimbing yang sudah menjadi dosen sejak lama dan tipe dosen ini tidak membikin bingung mahasiswanya.

Dari ketiga bentuk revisi menjadikan penulis sebagai pengalaman merevisi proposal atau skripsi, dimana hasil penyusunan yang disusun oleh penulis yang kemudian diajukan atau disodorkan kepada pembimbing, pas atau tidak pas. Kalau tidak pas berarti tidak sesuai dengan sistematika proposal atau skripsi. Atau ketidakpasan tersebut, oleh karena dosen pembimbing tersebut lupa atau barangkali tidak tahu persis panduan skripsi, karena setiap ada pergantian Dekan, panduan skripsi selalu berubah sistematikanya. (panduan skripsi juga kadang-kadang direvisi hihihihi).

Artikel atau postingan cerita pengalaman, merevisi proposal atau skripsi semoga ada manfaatnya. Dan ketiga bentuk revisi beserta dosen pembimbingnya hanyalah sebagai contoh saja.

No comments:

Post a Comment