Pengalaman menyusun skripsi berbeda-beda Universitas - PENGALAMAN | EXPERIENCES

Latest

Wednesday, September 14, 2016

Pengalaman menyusun skripsi berbeda-beda Universitas

Sudah pernah ditulis tentang apa itu skripsi, skripsi merupakan karya tulis yang diwajibkan dikerjakan oleh mahasiswa semester 6 atau 7 (masing-masing universitas berbeda-beda). Skripsi itu diawali dengan pengajuan judul yang memperlukan proses yang panjang dan lama. Ada juga di Universitas di Tegal, mewajibkan mahasasiwa yang akan mengajukan judul harus mencari judul-judul dari jurnal skripsi yang sudah jadi.
Setiap mahasiswa harus memberikan kepada dosen pembimbing 9 jurnal skripsi, dan 9 judul jurnal tersebut kadang kala tidak diterima oleh dosen pembimbing yang pada akhirnya mahasiswa harus mencari dan mencari lagi judul-judul tersebut, sampai ada satu judul yang diterima dan di acc oleh dosen pembimbingnya. Yang unik terkadang tidak begitu paham dan mengetahui judul-judul tersebut, karena mereka temukan bukan asli mereka mencari ide judul tetapi judul-judul tersebut mereka peroleh dari hasil pencarian di internet mengenai judul tersebut. Menurut para dosen, mungkin dengan hunting judul, mahasiswa dimudahkan untuk menyusun skripsinya, tetapi disisi lain mahasiswa akan mengalami kemunduran dan tidak kreatif.
Sebab yang namanya menyusun skripsi adalah aktivitas kekreatifitasan dari seorang mahasiswa. Menyusun judul saja itu rumit dan susahnya luar biasa, karena mahasiswa harus mencari ide-ide atau bahwa melakukan pra-penelitian pada lingkungan sekitarnya sesuai dengan jurusanya masing-masing, pencarian judul yang berdasarkan jurnal skripsi yang sudah matang dan siap pakai terjadi pada jurusan anajemen di fakultas ekonomi universitas.  
Berbeda juga dengan fakultas lain dari universitas yang sama dalam memberikan judul tidak mencari jurnal skripsi yang sudah jadi, tetapi mengajukan beberapa judul (tetapi mereka tidak mencari ide judul, kebanyakan mencari judul-judul melalui browsing), dan setelah judul skripsi dianggap layak diacc, maka barulah mereka menyusun latar belakang tentang judul tersebut, adapula yang menyusun berdasarkan judul skripsi yang dinamakan outlen, outlen inilah yang kemudian akan dibahas oleh pembimbing skripsi sampai benar-benar acc, setelah benar-benar acc barulah dibuat proposal skripsi dan ini terjadi pada fakultas ilmu sosial dan ilmu politik.

Pengalaman laindalam menyusun skripsi yang lain, ketika penulis menyusun skripsi mahasiswa Semarang dengan menyusun skripsi langsung bab 1,  2 dan 3 istilahnya menyusun praskripsi, praskripsi kalau sudah acc maka akan dilakukan sidang praskripsi, menurut penulis bahwa penyusunan praskripsi ini lebih efektif dan efisien, tidak memakan waktu lama untuk lulus, dan ini tergantung dosen pembimbing kalau dosen pembimbingnya murah dan ramah serta dermawan dalam memberikan arahan serta memotivasi mahasiswa untuk menyusun skripsi, tetapi kalau mendapati dosen yang killer, maka tidak demikian adanya. Skripsi menjadi lama disusun karena dosen pembimbing yang sulit untuk meng-acc-nya.
Demikian artikel tentang pengalaman menyusun skripsi berbeda-beda universitas, semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment