Pengalaman Menarik Menyusun Skripsinya Orang Lain - PENGALAMAN | EXPERIENCES

Latest

Friday, September 16, 2016

Pengalaman Menarik Menyusun Skripsinya Orang Lain

Sudah menjadi tren dikala seorang mahasiswa minta dibuatin skripsi ini adalah kebiasaan lama sejak adanya skripsi dijadikan tugas karya ilmiah mahasiswa tingkat akhir. dan ini adalah pengalaman menarik di saat saya menyusun skripsinya orang lain, anggapan mereke (mahasiswa) adalah bila dibuatin, maka akan menjadi mudah (memang menjadi mudah) tetapi pada intinya sama, dibuatkan atau tidak dibuatkan itu hasilnya sama, sama-sama lulus bareng-barang, wisuda bareng dan sebagainya.  Hakikinya adalah semua mahasiswa di manapun kalian berada adalah BISA menyusun/membuat skripsi sendiri, kendalanya adalah mengenai cara MENGETIKnya, mereka tidak bisa mengetik cepat, tetapi copy paste itu bisa. Coba kalau kita lihat di kampus, banyak mahasiswa mempunya barang atau media elektronik seperti Laptop dengan merek terkenal, netobook, notebook dan sebagainya. Tetapi mereka tidak bisa mengetik cepat sekali, karena mereka tidak pernah latihan atau kursus mengetik sistem buat. Saya juga dulu tidak bisa mengetik dengan cepat, tetapi karena ikut kursus mengetik, Alhamdullilah dapat mengetik 10 jari sistem buta walau tingkat dasar.

Kembali pada tema tentang pengalaman menarik menyusun skripsinay orang lain, di kota-kota besar banyak rental mengenai hal ini tentang pembuatan skripsi tarif dan harganya juga berbeda, Contoh di Semarang harga sebuah skripsi Rp.3000.000 sampai Rp.4000.000, disana tidak ada sistem pencicilan adanya DP apabila sudah dibuatkan perbab, sedangkan di Arsyakindo Inc. harga sebuah skripsi hanya Rp.2000.000, plus bonus macam-macam (CD, Jilid dan revisi gratis, garansi lulus), dilihat dari harga memang segitu. Pengalaman menariknya bahwa dalam menyusunkan skripsi ada yang penurut ada yang tidak, yang tidak kadang-kadang inginya cepat dan harus sesuai dengan skripsi contoh (kalau mereka membawa contoh), padahal yang namanya ahli pengetikan skripsi itu sudah tahu betul tentang produknya, dan mereka (tukang jahit skripsi) harus tahu tentang buku panduan skripsi dari pasienya. Yang unik kadang-kadang mahasiswanya tidak paham dan memahami apa isi buku panduan, kebanyakan mereka tidak pernah membuka (yang membuka dan mempelajari adalah si tukang jahit tersebut).

Jasa kami ini mungkin agak berbeda, perbedaanya begini disaat mahasiswa sudah menginjak bab 4 (hasil dan pembahasan), mahasiswa harus survei untuk menyebarkan kuesioner kepada obyek penelitian: kantor, instansi, perusahaan, bank, koperasi dan sebagainya. Tujuannya adalah mencari data-data yang diperlukan untuk dicari hasilnya, apabila kuantitatif maka digunakan kuesioner, apabila kualitatif maka digunakan wawancara, ini memang mengasyikan. Nah terkadang ada yang (dari mahasiswa) enggan untuk melakukan penelitian, karena beberapa alasan:
  • Malas ke tempat obyek penelitian untuk melakukan wawancara atau menyebarkan kuesioner.
  • Malas ke kantor / obyek penelitian.(ketakutan, malu dan isin)
  • Tidak mau repot (biasanya meminta penyusun atau tukang jahit untuk mencari datanya, sedangkan kami tidak mau, karena untuk bagian pencarian data untuk bab 4 harus dilakukan oleh mahasiswa tersebut)
Tobe...

No comments:

Post a Comment