Pengalaman Yang Unik Selama Menjadi Penyusun Skripsi dan Menghitungkan Bab 4 dan 5 - PENGALAMAN | EXPERIENCES

Latest

Saturday, October 1, 2016

Pengalaman Yang Unik Selama Menjadi Penyusun Skripsi dan Menghitungkan Bab 4 dan 5

Pengalaman Yang Unik Selama Menjadi Penyusun Skripsi dan Menghitungkan Bab 4 dan 5, ini adalah pengalaman yang tidak bisa dilupakan sepanjang hidup dan pengalaman ini akan menjadi pengalaman yang dapat diambil hikmahnya. Selama menjadi penyusun skripsi terutama membantu mahasiswa menghitungkan Bab 4 dan 5. Ada beberapa hal yang unik, dimana saat penulis dan konsumen mulai melakukan transaksi atau harga jadi, maka dimulailah penggarapan ini yang diawali dengan pembayaran DP (uang muka, biasanya separo dari harga deal). Begitu seterusnya hingga proses berlangsung. 

Penulis sendiri biasa melakukan hal ini agar kedua belah pihak saling percaya dan saling menyayangi (bukan jatuh cinta). Nah disaat proses penyelesaian baik skripsi atau bab 4 dan 5. Terkadang ada kendala. Yang penulis rasakan adalah pada saat pengerjakan skripsi atau separo skripsi selesai, terkadang ada unsur kesengajaan dari pihak konsumen untuk tidak melunasi semuanya (sesuai harga yang disepakati), 

Contohnya adalah ketika penulis membantu menghitungkan bab 4 dan 5 mahasiswa Bimbingan Konseling di Universitas terbesar di Tegal ini. Sebut saja bernama Enda, Hendrix dan Nurul dia adalah mahasiswa BK tersebut, saat pengerjakan selesai malah mlayu atau tidak mau melunasi kekuranganya sebesar Rp.200.000,- bagi kami uang sebesar itu adalah banyak sekali. Entah kenapa, sampai hari ini dan detik ini masih saja, para oknum mahasiswa yang melakukan hal demikian, bukankah hal tersebut berdosa (hutang kepada penulis). Belum lagi mahasiswa-mahasiswa yang terdahulu  ada yang kurang Rp.125.000, Rp.150.000, Rp. 100.000 dan lain sebagainya.

Entah kenapa, mahasiswa dari universitas yang sama melakukan demikian ?, penulis sebagai jasa pengetikan skripsi, memang tidak terlalu memikirkan hal demikian, tetapi kejujuran mereka yang harus dipertanggjawabkan, yang penulis takutkan apabila mereka sudah meninggal dunia atau penulis sendiri yang meninggal duluan (semoga panjang umur), Lalu bagaimana kelanjutanya apabila hal ini terjadi. Dan apakah penulis harus menagihnya di akherat kelak? 

Pengalaman indahnya adalah ketika penulis menyusunkan skripsi milik mahasiswa STAIBN, karena selama ini tidak ada utang-piutang atas kekurangan dalam penyusunan skripsi, aman-aman saja. 

Demikian Pengalaman Yang Unik Selama Menjadi Penyusun Skripsi dan Menghitungkan Bab 4 dan 5 semoga ada hikmahnya.

Salam Blogger....!! 

No comments:

Post a Comment