Pengalaman Perbedaan Menyusun Tesis dengan Skripsi - PENGALAMAN | EXPERIENCES

Latest

Tuesday, November 8, 2016

Pengalaman Perbedaan Menyusun Tesis dengan Skripsi

Pengalaman Perbedaan Menyusun Tesis dengan Skripsi. Pada dasarnya menyusun karya ilmiah berupa tesis atau skripsi itu sama saja, yang terpenting ada panduannya. Pada tesis dan skripsi diawali dengan penyusunan proposal, proposal tesis atau proposal skripsi. Dan pelolosan penyusunan proposal ini dilalui dengan diacc-nya sebuah judul, judul yang telah disodorkan kepada yang berkepentingan yaitu dosen. 

Dan dimana perbedaanya, perbedaanya adalah kemudahan-kemudahan dalam pembimbingannya. Pada pembimbingan skripsi biasanya dipandu oleh dua pembimbing, pembimbing 1 dan pembimbing 2, pembimbing 1 biasanya penentu bahwa proposal atau skripsi diacc, sedangkan pembimbing 2 bertugas mengikuti (penyeimbang pembimbing 2). Tetapi kadang ditemui pembimbing 1 hanya mengurusi masalah analisis datanya saja, dan pembimbing 2 hanya mengurusi masalah tata kalimat, bentuk huruf dan kalimat-kalimat yang rancu, dan tugasnya adalah mengganti, atau mengarahkan agar kalimat yang tidak cocok, pantas menjadi cocok atau pantas. 

Tetapi kadangkala mahasiswa mendapat pembimbing yang sama-sama pengurusanya misalnya tentang rumus-rumus yang diharuskan dalam skripsi tersebut, sehingga kadangkala mahasiwa menjadi bingung sendiri. Ini pengalaman tersendiri oleh penulis saat membantu menyusun skripsi dimana pembimbing 1 dan 2 mempunyai prinsip berbeda dalam masalah rumus yang digunakan sehingga mahasiwa penyusun menjadi bingung, tetapi ada solusinya sehingga mahasiswa tersebut lulus dengan nilai baik. Nanti penulis akan menulis artikel tentang tips cara menyusun skripsi yang pembimbingnya beda prinsip. 

Lain halnya dengan penyusunan tesis, pembimbing tidak jauh berbeda pada penyusunan tesis, biasanya ada dua pembimbing yang masing-masing pembimbing mempunyai tugas-tugas tersendiri. Untuk tesis yang bersifat kualitatif ini yang unik, pengalaman penulis adalah pada pembimbing 1 dan 2 sama-sama pengurusannya, mereka mempunyai tugas yang sama dalam membimbing mahasiswanya dikarenakan tesis ini dalam analisisnya menggunakan metode kualitatif, mungkin akan sangat berbeda apabila metodenya kuantitatif (menggunakan hipotesis).

Kesimpulan dari artikel tersebut, dan berdasarkan pengalaman bahwa menyusun tesis dan menyusus skripsi, pada giliranya lebih mudah menyusun tesis disamping mahasiswanya sudah dewasa dan mempunyai pikiran yang matang dan cukup bisa diajak komunikasi, sedangkan pada skripsi, penyusun kadang seperti pembimbing yang terkadang mengarahkan sampai bisa. Ini adalah sebuah tantangan yang harus diperluangkan. Sedangkan tesis, mahasiwanya bisa belajar sendiri dan mandiri.

No comments:

Post a Comment